SEJARAH LEGIO MARIAE
Pada 7 Desember 1921 di Dublin, Irlandia, 15 orang awam Katolik berkumpul untuk membicarakan bagaimana melaksanakan pelayanan sebagai kaum awam yang merasul. Setelah memohon bantuan Roh Kudus dan mendoakan rosario, mereka memutuskan untuk pergi dalam
kelompok-kelompok kecil, bisa hanya berdua, mengunjungi Rumah Sakit di Dublin yang penuh dengan pasien-pasien miskin, tanpa kerabat dan orang jompo. Mereka kemudian juga memutuskan untuk kembali bertemu setiap minggunya. Peristiwa inilah yang mendasari lahirnya Legio Maria: berdoa bersama-sama, melaksanakan pekerjaan merasul dan pertemuan mingguan. Dari awal yang sederhana, dibimbing oleh Roh Kudus dan semangat Bunda Maria dalam karya pelayanan, bentuk kerasulan Legio Maria ini menyebar ke seluruh dunia.
Legio Maria kini berkarya di lebih dari 1900 keuskupan di seluruh dunia dan diperkirakan kini telah memiliki lebih dari 3 juta orang anggota aktif dan menjadikannnya organisasi kaum awam yang paling banyak anggotanya dalam hirarki Gereja Katolik.
Walaupun merupakan organisasi kaum awam, hirarki Gereja Katolik sangat mendukung Legio Maria ini. Pada tahun 1965 Frank Duff sebagai pendiri Legio Maria diundang oleh Paus Paulus VI menghadiri Konsili Vatikan II sebagai wakil dari kaum awam. Ini menandakan pengakuan, penghargaan dan juga dukungan Gereja bagi karya kerasulan awam Legio Maria.
Terakhir kali Paus Yohanes Paulus II hadir dalam pertemuan Legio Maria di Italia, 30 Oktober 1982 dan mengucapkan pidato yang indah sebagai berikut:
”Kalian adalah semangat Maria yang mulia, bukan saja karena kejayaan para Legioner membawa nama Maria sebagai benderanya, tetapi di atas itu karena mendasarkan metode spiritualitas dan kerasulan dalam prinsip yang dinamis dalam kesatuan dengan Bunda Maria, dalam kebenaran bahwa Maria berpartisipasi langsung dalam rencana keselamatan. Dalam kata lain, kalian berkehendak untuk mewujudkan pelayanan kalian kepada semua orang yang adalah wajah Kristus sendiri, dengan semangat dan kasih Maria.”
Seperti semangat sejak awal didirikannya oleh Frank Duff, Legio Maria di seluruh dunia berkarya dan merasul dalam semangat yang sama dengan para Legioner di seluruh dunia, yakni karya pelayanan dan doa, sebagai alat Roh Kudus dalam semangat Maria. Pelayanan Legio Maria mencakup kunjungan ke orang sakit, orang jompo, penjara, kunjungan kepada orang-orang dan keluarga yang membutuhkan bantuan kerohanian. Dalam hal kehidupan kerohanian mereka sendiri, setiap anggota berkumpul untuk pertemuan mingguan dalam kelompok kecil yang disebut presidium untuk berdoa bersama dan merencanakan karya kerasulan mereka.
Anggota Legio Maria sendiri terbagi atas dua jenis:
Anggota Aktif, yang bertemu setiap minggu selama kurang lebih 1,5 jam untuk berdoa, melaporkan dan menerima penugasan pelayanan. Para Legioner diwajibkan untuk merahasiakan hal-hal penting yang dibicarakan dalam pertemuan-pertemuan mereka, termasuk juga penugasan mereka. Mereka juga wajib mendoakan doa Catena yang merupakan doa wajib mereka, setiap hari.
Anggota Auxilier, adalah anggota pendoa Legio Maria, biasanya adalah kaum rohaniawan/wati atau para imam yang tidak mungkin menjalankan penugasan seperti anggota aktif Legio Maria, tetapi mereka mendoakan karya Legio Maria. Ada pula kaum awam yang tidak sanggup melaksanakan tugas-tugas anggota aktif tetapi bersedia mendoakan Doa Tessera setiap hari, di mana di dalam Doa Tessera juga ada Doa Rosario juga dapat diangkat sebagai anggota Auxilier.
Presidium terdiri dari sekitar 6 hingga 20 anggota aktif. Dalam struktur ketentaraan Romawi kuno, presidium adalah unit terkecil dengan tugas khusus. Nama ini yang juga dipakai untuk unit terkecil Legio Maria, di mana para anggotanya berkarya dalam doa dan pelayanan. Umumnya sebuah presidium terdiri di sebuah paroki, beranggotakan umat paroki tersebut dengan sepengetahuan pastor paroki yang kemudian juga bertindak sebagai penasehat presidium. Tetapi bisa saja di sebuah paroki terdapat lebih dari satu presidium di mana dapat dibentuk presidium-presidium yang khusus, seperti di paroki Prapatan terdapat presidium khusus untuk anak-anak dan ibu-ibu, walaupun secara umum, presidium Legio Maria harus terbuka bagi semua orang awam Katolik, laki-perempuan di atas 18 tahun yang tergerak oleh semangat Roh Kudus untuk menerima tugas-tugas yang diberikan. Frank Duff sendiri menyatakan bahwa keanggotaan Legio Maria terbuka bagi semua orang Katolik, bukan orang-orang yang khusus tapi orang Katolik biasa yang hidup dalam kehidupan yang biasa pula, yang berpendidikan atau tidak, pekerja, pensiunan dan pengangguran, tanpa memandang kelas, warna kulit atau ras, bahkan yang oleh kebanyakan orang kebanyakan dianggap primitif atau tertekan.
Mengenai hirarki dalam Legio Maria, ya, Legio Maria memiliki hirarki juga. Unit terkecil nya, seperti sudah disebutkan tadi, dinamakan presidium. Presidium-presidium berada di bawah Kuria. Kuria yang akan menentukan pembukaan sebuah presidium baru, apabila terdapat anggota-anggota baru yang memiliki anggota aktif yang lebih senior. Beberapa Kuria membentuk Komisium, beberapa Komisium membentuk Regia dan akhirnya Senatus yang melakukan koordinasi para Legioner di sebuah negara. Di atas itu terdapat Konsilium yang disebut Konsilium Legionis Maria yang berada di Dublin, Irlandia.
Struktur ketentaraan Romawi dipakai sebagai semangat para Legioner untuk, seperti para prajurit Romawi berserah setia pada kaisarnya lewat jendralnya, berserah setia untuk memuliakan Allah. Para legioner juga ingin meneladani para tentara Romawi yang dikenal karena keberanian, semangat, disiplin dan keberhasilan mereka. Para Legioner menghayati bahwa komando tertinggi mereka adalah Bunda Maria sendiri yang menginginkan semua anak-anaknya, kita semua, lebih dekat pada Putra tunggalnya Yesus Kristus.
Walaupun kedengarannya militan, Legioner justru mengambil semangatnya pada semangat jiwa Maria sendiri, kerendahhatian Maria, kepatuhannya pada rencana Tuhan, kasihnya yang besar, doa-doanya yang tak kunjung putus, kesuciannya, kesabarannya, kebijaksanaannya, cintanya pada Tuhan, dan di atas segalanya, adalah iman Maria yang tak tersaingi oleh manusia lain.
Nama-nama presidium atau kuria sendiri diambil berdasarkan sebutan Bunda Maria, misalnya ”Ratu Rosari”. Bisa juga dari gelarnya, misalnya ”Yang Dikandung Tanpa Noda” atau juga peristiwa dalam hidup Bunda Maria.
Di atas sebetulnya sudah dijelaskan sedikit, ada dua sisi yang harus berjalan beriringan, yaitu kehidupan doa bersama dan kehidupan karya kerasulan. Secara mendetil ada 4 hal yang tercakup dalam buku panduan Legio Maria, yaitu:
1. Kehadiran yang tetap dan tepat waktu pada setiap pertemuan mingguan presidium dan memberikan laporan yang jelas terhadap tugas-tugas yang diterima sebelumnya.
2. Doa Catena setiap hari
3. Pelaksanaan karya aktif legioner dalam semangat iman dan dalam kesatuan dengan Bunda Maria
4. Rasa hormat mendalam terhadap aspek kerahasiaan dari banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan atau yang dipelajari dalam karya para legioner.
Doa Catena sendiri sebetulnya adalah doa Magnificat, pujian Maria saat bertemu Elizabeth, yang didahului antifon dari Kitab Salomo 6:10 ”Siapakah Puteri itu yang datang sebagai fajar menyingsing kemerah-merahan, indah penaka bulan, gemerlap laksana surya, dahsyat bagaikan balatentara yang siap sedia bertempur?”
Anggota aktif bertemu setiap minggu sekitar 1,5 jam dengan Pemimpin Rohani mereka (atau asistennya) untuk berdoa bersama, melaporkan hasil penugasan mereka dan menerima penugasan mereka dari Ketua Presidium untuk seminggu kemudian. Penugasan anggota Legioner adalah pekerjaan yang kira-kira membutuhkan waktu dua jam dalam setiap minggunya dan harus disetujui oleh Pemimpin Rohani. Legioner wajib menjaga kerahasiaan mutlak akan hal-hal sensitif yang dibicarakan atau dipelajari dalam rapat mereka atau dalam pelayanan mereka. Anggota aktif setiap hari wajib berdoa Catena (Magnificat). Pelayanan setiap presidium dapat berbeda-beda tapi setiap anggota Legio Maria wajib melaksanakannya bersama dengan seorang anggota lainnya, berdua. Anggota baru menjalankan tugasnya bersama anggota yang lebih senior hingga ia dapat mendampingi anggota yang lebih baru kelak. Misi yang paling utama adalah melakukan hubungan dengan orang lain yang sedang berada dalam kesulitan-kesulitan dan mendampingi serta menjaga agar iman mereka tetap bertahan. Beberapa kemungkinan tugas mereka sehubungan dengan misi Legio Maria adalah misalnya membantu dan mempersiapkan orang-orang untuk memperoleh Sakramen-sakramen Gereja, bisa juga dengan mengajar iman Katolik, bisa kepada anak-anak atau orang dewasa, membantu pastor paroki melakukan sensus umat di wilayahnya, mengunjungi orang-orang yang dipenjara, orang-orang sakit baik yang dirawat di rumah sakit atau di rumah, dan mengunjungi orang jompo. Bisa juga membantu membagikan rosario atau media Katolik di wilayahnya.
Anggota auxsilier, kelompok pendoa Legio Maria adalah kaum awam beriman atau pastor atau biarawan/biarawati yang tidak mampu atau tidak bersedia melaksanakan tugas-tugas anggota aktif. Anggota auxilier mendoakan doa Tessera, yang terdiri dari permohonan turunnya Roh Kudus, rangkaian doa rosario, doa Catena dan doa-doa penutup. Anggota auxilier dihubungi sekurang-kurangnya sekali setahun oleh anggota aktif di presidium mana mereka tergabung. Mereka akan hadir bersama-sama anggota aktif saat Acies, sekitar 25 Maret, pada pesta Hari Raya Kabar Sukacita, peringatan wajib Gereja Katolik. Anggota auksilier dihormati pula pada setiap tanggal 8 September, hari Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria.
Semua orang Katolik yang tergerak hatinya oleh Roh Kudus dapat menjadi Legioner. Umumnya hanyalah syarat umur, yaitu minimal 18 tahun, tetapi secara khusus, dapat dibentuk sebuah presidium khusus untuk remaja antara 10 hingga 18 tahun yang berada di bawah bimbingan Legioner yang sudah senior. Anggota Presidium Yunior ini tentu saja menjalankan tugasnya sesuai dengan tingkatan umur dan kemampuan mereka. Untuk bergabung dalam suatu presidium, seseorang harus mengajukan keinginannya kepada presidium tersebut, lalu mengikuti pertemuan-pertemuan dan menerima penugasan, dalam masa percobaan selama sekitar 3 bulan. Bila orang tersebut memenuhi syarat dasar, seperti tepat waktu dan menjalankan penugasannya, ia dapat diterima sebagai anggota penuh dengan mengucapkan janji Legioner di depan presidium.
Materi siaran ini terutama berdasarkan buku panduan Legio Maria, ditambah dengan beberapa website, di antaranya
web resmi Concillium Legio Mariae http://www.legion-of-mary.ie
web informasi http://www.legionofmary.org/
web senatus singapura http://www.legiomariae.net/
« Hari Minggu Misi Sedunia ke-80 Mempersiapkan Diri Menyambut Kelahiran Yesus Kristus »
“Legio Maria mewakili wajah sejati Gereja Katolik.”
Mengapa Kita Perlu Berbakti Kepada Bunda Maria?
Kita tahu siapa Bunda Maria; Bunda Maria adalah Bunda kita, Bunda Gereja dan Bunda Yesus sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lupa berdoa kepada Bunda Maria, karena Bunda Maria adalah Bunda pengantara segala rahmat. Mengapa banyak umat kristiani berduyun-duyun berziarah ketempat dimana ada Gua Maria, meski harus menyeberangi benua, sampai di Lourdes yang terkenal itu misalnya? Mengapa orang bersemangat mengadakan Novena 3 Salam Maria atau novena Maria Bunda Segala Rahmat?
Ini semua tidak lain karena iman dan kasih Maria yang telah menjiwai kita dimana kita percaya bahwa Bunda Maria selalu memberi pertolongan dengan menjadi pengantara segala permohonan kita kepada Yesus Putranya.
Dari para pendoa pada Bunda Maria seperti yang disebut diatas ada umat yang ingin membaktikan diri lebih dekat lagi dengan Bunda Maria lewat perkumpulan Legio Maria.
Apakah Legio Maria itu? Legio Maria adalah suatu perkumpulan umat Katolik yang dengan restu Gereja dan bimbingan kuat Maria Tak Bernoda, telah menggabungkan diri ke dalam suatu laskar untuk bertempur dalam peperangan abadi antara Gereja melawan dunia dan kekuatan jahatnya (diambil dari buku pegangan Legio Maria). Dengan asal kata “legion”, Legio Maria diartikan sebagai pasukan/tentara/laskar Maria.
Seorang tentara yang dijiwai semangat dan disiplin diri. Semangat Maria! Semangat akan kerendahan hati, kemurnian serta kesuciannya. Ini yang mendorong para legioner dalam bakti diri kepada Maria.
Seorang anggota Legio mempunyai kekhususan bakti kepada bunda Maria dalam melawan dunia dan kekuatan jahatnya. Karena bakti kepada Maria adalah sebuah senjata keselamatan yang diberikan Allah kepada orang yang hendak diselamatkan. Sehingga dengan bakti kuat pada Maria berarti kita membantu Gereja dalam karya keselamatan umat manusia.
Seperti dikatakan oleh Paus Johanes XXIII, bahwa : “Legio Maria mewakili wajah sejati Gereja Katolik.”
http://gemawarta.wordpress.com/2006/11/22/mengenal-legio-maria/
AKU ADALAH MILIKMU, YA RATU DAN BUNDAKU
DAN SEGALA MILIKKU ADALAH KEPUNYAANMU
Cintanya yang mendalam akan Bunda Maria serta semangat yang bernyala bagai prajurit Romawi mendorong seorang pria bernama Frank Duff untuk mendirikan suatu perkumpulan umat Katolik yang memiliki devosi khusus kepada Bunda Maria. Dengan bimbingan Roh Kudus serta peran serta dari Bunda Maria sendiri, maka pada tanggal 7 September 1921 (yang merupakan malam menjelang pesta Kelahir-an Maria), berdirilah "Perkumpulan Putri Kerahiman" yang sekarang ini lebih dikenal dengan nama Legio Maria (Pasukan Maria).Pada zaman dahulu yang merupakan masa kegelapan bagi orang Kristiani, Legio Maria tetap berdiri teguh meneruskan karya kerasulan Allah melalui devosinya kepada Bunda Maria dan dengan semangat dari Maria sendiri, tentara-tentara Legio dapat menghadapi berbagai rintangan yang menghadangnya. Legio dengan doa sebagai senjata utamanya, bertempur sebagai suatu kesatuan laskar dalam peperangan abadi antara Gereja melawan dunia dan kekuatan jahatnya.
Tidak hanya orang-orang dewasa saja yang bisa bergabung dalam laskar Legio, remaja dan anak-anak pun memiliki kesempatan yang sama dalam berdevosi kepada Bunda Maria. Sekarang ini, prajurit Legio Maria sudah tersebar di berbagai belahan bumi dan kita boleh bersyukur karena Legio Maria Junior sudah hadir pula di Paroki Santo Yohanes Bosco dengan nama Presidium Maria Rosa Mystica (yang artinya Bunga Mawar Yang Gaib).
Sejak berdirinya sampai sekarang, Legio Maria cukup aktif mendukung kegiatan-kegiatan di paroki. Salah satu bentuk acara Legio yang baru saja diadakan pada tanggal 22 Maret 2004 yang lalu adalah Acies. Dalam Acies, beberapa presidium dari Legio yang tersebar di Jakarta berkumpul bersama untuk pengucapan dan peneguhan janji Legio yang berbunyi : "Aku adalah milikmu, ya Ratu dan Bundaku, dan segala milikku adalah kepunyaanMu." Janji ini diucapkan secara universal di seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Melalui Acies, selain menambah pengalaman sebagai bagian dari Legio Maria, kita juga dapat memperluas pergaulan kita dengan bertemu dan berkenalan dengan sesama legioner.
Selain Acies, masih banyak lagi tugas dan karya-karya Legio Maria, seperti melipat teks misa, membersihkan Plaza Maria, komunikasi sosial, rapat di alam terbuka, berdoa Rosario bersama, dan masih banyak yang lainnya. Buat teman-teman yang berumur di bawah 19 tahun dan tertarik untuk bergabung dengan Legio Maria, syaratnya mudah, yaitu harus sudah dibaptis dan yang terpenting, mencintai Bunda Maria.
Catena adalah doa khusus yang didoakan para pendoa legio maria setiap hari, konon dengan mendoakan catena setiap hari para legioners dapat memperoleh pengampunan dari api penyucian ( termasuk leluhur dan keturunan nya yang belum menerima pengampunan, akan beroleh kemurahan dari Allah karena kekuatan doa Catena )
***** CATENA LEGIONIS *****
Antifona bersama-sama: Siapakah Puteri itu yang datang sebagai fajar menyingsing kemerah-merahan, indah penaka bulan, gemerlap laksana surya, dahsyat bagaikan balatentara yang siap sedia bertempur?
P. Aku mengagungkan Tuhan.
U. Hatiku bersuka ria karena Allah, penyelamatku.
P. Sebab Ia memperhatikan daku, hambaNya yang hina ini.
Mulai sekarang aku disebut yang bahagia oleh sekalian bangsa.
U. Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa; kuduslah namaNya.
P. Kasih sayangNya turun temurun kepada orang yang takwa.
U. Perkasalah perbuatan tanganNya; dicerai-beraikanNya orang yang angkuh hatinya.
P. Orang yang berkuasa diturunkanNya dari takhta; yang hina-dina diangkatNya.
U. Orang lapar dikenyangkanNya dengan kebaikan; orang kaya diusirNya dengan tangan kosong.
P. Menurut janjiNya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel, hambaNya.
U. Demi kasih sayangNya kepada Abraham serta keturunannya untuk selama-lamanya.
P. Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Antifona bersama-sama: Siapakah Puteri itu yang datang sebagai fajar menyingsing kemerah-merahan, indah penaka bulan, gemerlap laksana surya, dahsyat bagaikan balatentara yang siap sedia bertempur?
P. Ya Maria Semula Jadi Tak Bercela.
U. Doakanlah kami yang berlindung kepadaMu.
MARILAH KITA BERDOA
Yesus Kristus Tuhan kami, Pengantara kami pada Allah Bapa, Engkau telah berkenan memilih BundaMu Perawan yang terpuji, menjadi Bunda dan Pengantara padaMu, semoga semua yang memohon kemurahanMu, dapat bergembira karena dikabulkan permohonannya berkat perantara Sang Putri. Amin.
DOA PENUTUP
P. Demi nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Amin.
Bunda Tuhan yang Suci, di bawah perlindunganMu kami bernaung, Perawan yang mulia dan terpuji janganlah mengabaikan doa-doa kami dalam kesurakan, tetapi selalu bebaskanlah kami dari segala bahaya.
Santa Maria yang Semula Jadi Tak Bercela, Pengantara segala rakhmat (atau sebutan tiap Presidium).
U. Doakanlah kami.
P. Malaikat Agung Santo Mikael dan Santo Jibrail.
U. Doakanlah kami.
P. Seluruh balatentara Surgawi, Legio Malaikat Bunda Maria.
U. Doakanlah kami.
P. Santo Yohannes Pemandi.
U. Doakanlah kami.
P. Santo Petrus dan Paulus.
U. Doakanlah kami.
MARILAH KITA BERDOA
Ya Tuhan, berikanlah kepada kami – yang mengabdi di bawah panji Santa Maria – iman sepenuhnya terhadapMu – dan kepercayaan kepada Sang Puteri – hingga kami dapat mengalahkan dunia. Berilah kami kepercayaan teguh – terdorong karena kecintaan, sehingga kami dapat melaksanakan semua pekerjaan – karena cinta sejati kepadaMu – dan di dalam sesama kami – selalu melihat Tuhan dan mengabdi Tuhan; - berilah kami kepercayaan yang kokoh bagaikan batu karang – tempat kami berdiri dengan tenang dan hati teguh, - menghadapi kesusahan, kesukaran dan kekecewaan hidup – kepercayaan yang berani hingga kami tidak ragu-ragu, - sanggup melaksanakan pekerjaan luhur, - untuk Tuhan dan untuk keselamatan jiwa-jiwa; - kepercayaan yang telah menjadi Tugu Api bagi Legio kami, - yang memimpin kami yang bersatu – untuk menyalakan api cinta kasih Tuhan di mana-mana – untuk menyinari mereka yang ada dalam kegelapan dan bayangan maut – untuk mengorbarkan mereka yang telah padam semangatnya – untuk membawa kembali hidup kepada mereka yang telah mati karena dosa – kepercayaan yang menuntun langkah kami melalui Jalan Damai, - sehingga Legio kami setelah perjuangan hidup ini, - tanpa kehilangan seorangpun – berkumpul kembali dalam kerajaan dan keluhuranMu. Amin.
P. Moga-moga jiwa para anggota Legio kami – dan jiwa-jiwa orang beriman – beristirahat dalam ketenteraman karena kerahiman Tuhan. Amin.
Demi nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Amin.
Jumat, 22 Februari 2008
Legio Mariae
Diposting oleh
Indyliciouz
di
06.37
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar